PAI E IAIN PONOROGO

Kamis, 05 Juli 2018

MATERI PAI KLS XI BAB 2

Materi PAI Kelas XI Semester1 BAB 2

BAB 2 HIDUP NYAMAN DENGAN PERILAKU JUJUR
 
A.  Pentingnya Perilaku Jujur 
Jujur memiliki  arti  kesesuaian antara apa yang diucapkan atau diperbuat dengan kenyataan yang ada.  Jadi, kalau suatu berita  sesuai dengan keadaan yang  ada,  dikatakan  benar/jujur, tetapi  kalau  tidak,  dikatakan  dusta.  Allah  Swt. memerintahkan  kepada  kita  untuk  berlaku  benar  baik  dalam  perbuatan  maupun ucapan,sebagaimana firman-Nya dalam Q.S.  at-Taubah/9: 119
Artinya:  “Wahai  orang-orang yang  beriman! Bertakwalah  kepada  Allah,  dan bersamalah  kamu  dengan  orang-orang  yang  benar.”  (Q.S.  at-Taubah/9: 119) 
Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan. Kejujuran  merupakan  sifat  seorang yang beriman,  sedangkan lawannya,  dusta, merupakan sifat orang yang munafik.Ciri-ciri orang munafik adalah dusta,ingkar janji, dan khianat, sebagaimana sabda Rasulullah saw. berikut ini: 
Ibnul  Qayyim  berkata,  dasar  iman  adalah  kejujuran  (kebenaran),  sedangkan dasar nifaq  adalah  kebohongan  atau  kedustaan.  Tidak  akan pernah  bertemu  antara kedustaan dan keimanan  melainkan  akan saling bertentangan  satu sama lain. Allah Swt. menegaskan bahwa tidak  ada yang bermanfaat  bagi seorang hamba  dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya). 
B.  Keutamaan Perilaku Jujur
Kejujuran merupakan akhlak  mulia  yang  akan  mengarahkan  pemiliknya  kepada  kebajikan,  sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw., 
Pemilik  kejujuran  memiliki  kedudukan  yang  tinggi di  dunia  dan  akhirat.  
Dengan  kejujurannya,  seorang  hamba  akan  mencapai  derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan. 
Orang yang jujur akan dipermudah rezeki  dan segala urusannya. 
Kejujuran berbuah kepercayaan.  
Jujur membuat hati  kita  tenang, sedangkan berbohong membat  hati  jadi  was-was. 
C.  Macam-Macam Kejujuran
Menurut tempatnya,  jujur  itu  ada  beberapa  macam,  yaitu  
1.  Jujur dalam niat dan kehendak,  yaitu  motivasi bagi setiap gerak dan langkah seseorang dalam  rangka menaati  perintah  Allah Swt. dan  ingin  mencapai  riḍaNya.  Jujur  sesungguhnya berbeda dengan pura-pura jujur. Orang  yang  pura-pura jujur berarti tidak  ikhlas dalam berbuat.
2.  Jujur dalam  ucapan,  yaitu memberitakan  sesuatu sesuai dengan realitas  yang terjadi, kecuali  untuk kemaslahatan yang dibenarkan dengan ikhlas oleh  syari’at  seperti  dalam  kondisi  perang,  mendamaikan  dua  orang  yang bersengketa,  dan semisalnya.  Setiap  hamba  berkewajiban  menjaga  lisannya, yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata sindiran karena hal itu sepadan dengan kebohongan. 
3.  Jujur  dalam  perbuatan,  yaitu  seimbang  antara  lahiriah dan  batiniah  hingga tidaklah  berbeda  antara  amal  lahir  dan  amal  batin.  Jujur  dalam  perbuatan  ini jugaberartimelaksanakansuatupekerjaansesuaidenganyangdiriḍaiAllah Swt. dan melaksanakannya secara terus-menerus dan ikhlas. Merealisasikan kejujuran, baik jujur dalam hati, jujur dalam perkataan,    maupun jujur  dalam  perbuatan  membutuhkan  kesungguhan.  Adakalanya  kehendak  untuk jujur itu lemah, adakalanya pula menjadi kuat.
D.  Petaka Kebohongan 
Kebohongan akan menghantarkan pelakunya tidak dipercaya lagi oleh orang lain. Ketika  seseorang sudah berani  menutupi  kebenaran,  bahkan  menyelewengkan kebenaran  untuk  tujuan  jahat,  ia  telah  melakukan  kebohongan.  Kebohongan  yang dilakukannya itu telah membawa kepada apa yang dikhianatinya itu.
E.  Hikmah Perilaku Jujur

Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari  perilaku jujur, antara lain sebagai berikut. 
1.  Perasaan  enak dan  hati  tenang,  jujur  akan membuat  kita menjadi  tenang, tidak takut akan  diketahui  kebohongannya  karena memang tidak berbohong. 
2.  Mendapatkan kemudahan  dalam hidupnya. 
3.  Selamat dari azab dan bahaya. 
4.  Dijamin masuk surga. 
5. Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.
Perilaku  jujur  bisa diterapkan  dalam  berbagai  hal  dalam  kehidupan  sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat di mana kita tinggal. Berikut ini cara menerapkan perilaku jujur. 
1.  Di sekolah,  kita bisa meluruskan niat untuk menuntut ilmu, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan  oleh ibu bapak guru, tidak  menyontek  pekerjaan teman,  melaksanakan  piket  sesuai  jadwal,  menaati  peraturan  yang berlaku di sekolah,  berbicara  secara  benar  baik  kepada  guru, teman  ataupun  orangorang yang ada di lingkungan sekolah. 
2.  Di rumah, kita  bisa meluruskan niat  untuk berbakti  kepada  orang tua, memberitakan  hal yang benar. Contohnya saat meminta  uang untuk kebutuhan  suatu hal,  tidak  menutup-nutupi  suatu masalah  pada  orang  tua, tidak melebih-lebihkan sesuatu hanya untuk membuat orang tua senang. 
3.  Di masyarakat, kita bisa melakukan kejujuran dengan niat untuk membangun lingkungan yang baik, tenang, dan tenteram,  tidak mengarang cerita  yang membuat  suasana di lingkungan tidak kondusif, tidak membuat  gosip. Ketika  diberi  kepercayaan  untuk melakukan  sesuatu yang diamanahkan, harus dipenuhi dengan sungguh-sungguh, dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar